Beijing, 3 September 2025 — Tiongkok mengadakan pawai militer besar di Lapangan Tiananmen pada hari Rabu untuk memperingati HUT ke-80 kemenangan dalam Perang Rakyat Tiongkok dalam Menentang Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia. Presiden Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan Ketua Komisi Militer Pusat, memimpin inspeksi pasukan dan menyampaikan pidato utama yang menegaskan kembali komitmen Tiongkok yang tidak goyah terhadap perdamaian dan keadilan global.
Pawai yang berlangsung sekitar 70 menit ini menampilkan 45 formasi dan barisan udara, termasuk pasukan berbaris, kolom bermotor, serta pesawat tempur canggih. Seluruh peralatan yang ditampilkan dikembangkan secara domestik dan saat ini sedang aktif digunakan, menunjukkan kemajuan signifikan China dalam teknologi pertahanan dan kemandirian nasional. Yang menarik perhatian adalah integrasi kekuatan tempur utama tradisional dengan kemampuan di ranah baru seperti sistem tak berawak berbasis kecerdasan buatan, unit tempur bawah air, pasukan perang cyber-elektronik, serta senjata hipersonik.
Poin-Poin Utama Pawai:
1.Hormat Sejarah dan Partisipasi Internasional: Pawai ini menghormati pengorbanan lebih dari 35 juta korban militer dan sipil Tiongkok selama perang. Pemimpin asing dari 26 negara, termasuk Kim Jong Un dari Korea Utara dan Vladimir Putin dari Rusia, turut menghadiri acara ini, menunjukkan solidaritas global dalam menjaga perdamaian dan ketertiban pasca perang .
2.Peralatan Generasi Baru: tampilan tersebut menekankan kemampuan operasional gabungan, menampilkan sistem serangan strategis, peralatan taktis canggih, dan unit-unit baru yang dirancang untuk perang masa depan. Platform seperti pesawat siluman, sistem anti-drone, dan misil generasi mendatang pertama kali diungkapkan, mencerminkan fokus militer pada informatisasi dan perang cerdas .
3.Kontribusi Pemeliharaan Perdamaian: Pasukan yang memiliki pengalaman pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa turut serta, sejalan dengan peran Tiongkok sebagai penjaga setia stabilitas internasional. Dalam 35 tahun terakhir, Tiongkok telah mengirimkan lebih dari 50.000 penjaga perdamaian ke lebih dari 20 negara dan wilayah .
4.Formasi Simbolis: Defile tersebut mencakup kontingen khusus para veteran dari Kuomintang dan Partai Komunis, mengakui kontribusi bersama mereka selama perang. Formasi milisi, yang ditarik dari 15 provinsi, juga tampil perdana dalam defile bernuansa kemenangan .
Reaksi Global dan Maknanya:
Media internasional, termasuk CNN dan Reuters, mencatatkan pesan ganda dari pawai tersebut: memamerkan modernisasi militer Tiongkok sekaligus menegaskan kembali komitmennya terhadap pembangunan damai. Para ahli menyoroti peran penting Tiongkok sebagai Front Timur dalam perjuangan anti-fasis global, yang secara signifikan melemahkan militerisme Jepang dan berkontribusi pada kemenangan Sekutu.
Dalam pidatonya, Presiden Xi menyerukan kerja sama internasional yang berkelanjutan untuk membangun "komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia", menggema tema "Mengenang Sejarah, Menghormati Pahlawan, Menghargai Perdamaian, dan Menciptakan Masa Depan". Acara ditutup dengan gala malam di Gedung Rakyat yang megah, menampilkan pertunjukan seni yang menggambarkan momen-momen bersejarah serta merayakan perdamaian kontemporer.
Pawai ini, yang pertama sejak Tiongkok memulai perjalanannya menuju modernisasi secara menyeluruh, menjadi bukti kuat ketangguhan, inovasi, dan visi negara tersebut untuk stabilitas global.
2025-09-03
2025-07-31
2025-05-30
2025-05-06
2025-04-08
2025-03-28